Hai ini post pertama gua di blog. Makasih yang udah mau baca bisa comment lewat email ya.
Judul : Dia Akan Selalu Menunggu/Pembalasan Dendam Wanita Misterius
Tema : Horor,Persahabatan,Misteri
Alur : Maju dan Mundur/Campuran
Pada suatu sabtu pagi.
“Saaaaaaa...” Hujan turun sangat deras dengan angin kencang
“STEVEEEEN. Kapan mau bangunnya?! Cepat bangun sehabis itu
langsung mandi dan turun ke ruang makan. Mama sudah masak, nanti makanannya
keburu dingin.” Teriak seorang perempuan
“Iya ma.. sebentar, ini juga mau bangun” Dibalasnya teriakan
itu
Ia pun beranjak dari kasurnya yang sangat nyaman itu. Dengan
rambutnya yang acak-acakan dan pakaiannya pun yang masih hanya memakai kaus dan
celana boxer. Ia pun mengambil handuk dan mandi. Setelah mandi dia menuju ruang
makan untuk sarapan
“Kamu itu ya sudah SMA masih saja kesiangan kaya anak kecil”
Mama mengomel
“Aku memang masih anak kecil ko ma, hehehe” Menjawabnya
dengan ciuman di pipi si mama
“Halah kamu ini bisa aja, mama kan lagi ngomel malah
dicium-cium. Sudah sana bangunkan adikmu itu suruh dia cepat turun dan langsung
sarapan. Kalian kan ada kegiatan klub di sekolah, nanti malah telat” Mama
kembali bicara
“Siap Nyonya” Steven menjawab
Steven pun pergi ke kamar adik perempuannya.
“Tok,tok,tok.. Heeh tuan putri bangun! Mama suruh sarapan
tuh buruan! Udah jam 08.00. Jangan lupa ini Hari Sabtu, ada kegiatan klub”
Membuka pintu dengan muka panik “APAA? Udah jam 08.00? Aduuh
mati aja Siera ka bisa dihukum aku sama pelatih nih”
“Makannya adikku.. Sadar dong udah tau pelatih Marching
Bandnya Pak Sultan yang Killer banget
itu, masih aja bangun siang, heran deh kakak. Ntar terpampang nama ‘Siera
Jasmine Khairunnisa’ anak MB yang suka telat mulu” Steven mengejek.
“Aah kakak apaan sih” Menjawab dengan muka cemberut
Sehabis berbincang keluarga kecil itu pun makan dengan
tenang ditemani cuaca yang hujan sangat lebat. Setelah sarapan mereka pun pergi
meninggalkan rumah dengan mobilnya menuju ke Sekolahnya
Di dalam mobil
“Ma, papa kapan pulang?” Steven bertanya
“Oh papa pulangnya Insya Allah minggu depan. Papa masih ada
dines di London, nanti mama kasih tau ke papa biar cepet pulang. Kalian berdua telfon
papa aja, sekalian kalau mau minta oleh-oleh.” Mama menjawab
Sesampainya mereka di sekolah, Steven langsung memakirkan
mobilnya lalu Steven dan Siera pamit kepada mamanya yang ingin berangkat kerja.
“Mama hati-hati ya bawa mobilnya” Teriak mereka berdua
kompak
“Iya para malaikatku. Yang bener ya ikut klubnya,mama jalan
dulu. Assalamualaikum” Mobil sang mama pun pergi meninggalkan parkiran sekolah.
Steven dan Siera pun masuk ke dalam sekolahnya. Di depan
gerbang sekolah mereka terpampang tulisan yang sangat besar ‘Bandung
International School’. Mereka berdua pun pisah ke tempat yang berbeda. Siera menuju gedung SMP dan
Steven menuju gedung SMA.
Sesampainya Steven di kelas XI-IPA
“Akhirnya sampe juga dikelas tercinta ini” Duduk dengan
santainya
2 Pria dan 2 Perempuan yang sebaya dengan Steven datang
“Oy bro dateng juga lo akhirnya. Telat mulu lo” Salah satu
dari mereka mengejek
“Tau sih bisa gila kali kita nungguin lu buat latihan
paskibnya” Yang lainnya mengomel
Mereka adalah sahabat-sahabat Steven yang sangat setia, ada
Zack,Myra,Harmonie,dan yang terakhir Luke. Kesetiaan mereka bermula pada awal
masuk SD yang sama dan selanjutnya pun mereka berlima selalu masuk ke sekolah
yang sama.
“Eh lu pada ya ngobrol mulu itu latihan udah mau mulai” Luke
marah-marah
“Oh,Astagfirullah gua lupa. Mana gua belom ganti baju lagi”
Steven panik
“Udah cepet ganti disini aja. Eh lu berdua mau liatin si
Steven ganti baju?” Zack mengomel
“Ya kagaklah, emang kita lu Zack. Suka ngeliat hal-hal yang dilarang”
Harmonie dan Myra menjawab kompak. Sehabis itu mereka berdua keluar
Setelah Steven ganti baju mereka berlima langsung berlari
menuju ke lapangan untuk berlatih paskib, yang akan mengikuti lomba, kecuali
Harmonie yang mengikuti klub Marching Band. Harmonie pun berpisah dari
rombongan.
Sesampainya mereka di lapangan. Steven,Zack,Myra,dan Luke di
marahi karena terlambat datang. Mereka berempat pun mendapat hukuman, setelah
itu mereka pun latihan dengan baik di lapangan.
Sesudah latihan paskib mereka berempat duduk di kantin
sekolah untuk istirahat. Saat sedang berbincang tiba-tiba dari kejauhan
terdengar suara perempuan yang memanggil nama Steven.
“Steveeen” Terdengar
suara memanggil tetapi seperti berbisik
“Hii apaan tuh? Kayak ada yang manggil nama gua” Merinding
setengah mati
Tiba-tiba Myra bertanya “Heh Stev lu ngapa telat? Belum jawab pertanyaan
kita nih lu. Biasanya lu datengnya tepat waktu dah”
“Iya tadi hujan deras banget dirumah gua” Stev menjawab
“Hah apaan? Apa kata dunia, hari ini cerah kagak ada hujan juga,
gila lo ya?” Myra tertawa
“Hah masa sih? Seriusan tadi hujan gede banget dirumah gua. Tanya
aja adek gua kalo kagak percaya” Steven membela dirinya
“Rabun kali mata lu. Hahaha” Myra,Zack,dan Luke menjawab kompak
Mereka bercanda dan mengobrol di kantin dengan sangat ceria. Jam
sudah menunjukkan pukul 11.00 Itu berarti saatnya Steven untuk pergi ke kolam
berenang untuk mengikuti les renang rutin. Steven pun sampai di kolam berenang
dengan waktu 1,5 Jam. Sebelum berenang Steven Shalat Dzuhur terlebih dahulu.
Steven pun pergi ke ruang ganti untuk berganti baju. Tetapi saat berganti baju
Steven merasa ada yang aneh
“Steveeen”Suara itu
pun terdengar kembali. Bisikan perempuan, Steven berbicara dalam hati “Kok ada
suara cewe ya? Padahal gua sendirian dan juga kan ini kamar mandi cowo. Bodo
amat ah!” Steven lalu berganti pakaian renangnya.
Steven pun keluar dari kamar mandi dalam keadaan masih merinding
karena mendengar suara bisikan tadi. Sehabis itu steven menaruh barangnya di
kursi dan mulai pemanasan. Saat pemanasan Steven menjadi pusat perhatian para
Perempuan, karena Steven terkenal memiliki badan yang tinggi dan postur tubuh
yang sangat ideal dan berotot, diapun menjadi idola dimanapun. Steven sudah
biasa dilihatin oleh orang-orang, tetapi hari itu Steven merasa ada yang aneh,
dia melihat ada seorang perempuan yang rambutnya bergelombang dan panjang
sedang memerhatikan dirinya. Tetapi saat dilihat oleh perempuan itu Steven
langsung merinding dan badannya lemas karena ketakutan. Namun Steven tetap
melanjutkan renangnya.
Setelah berenang Steven pun istirahat sebentar untuk mengisi
tenaga kembali. Steven melihat sekitar kolam berenang dan memerhatikan
orang-orang, lalu Steven bergumam dalam hati “Cewe yang tadi mana? Kayaknya gua
baru berenang sekitar 20 menit ko udah ilang ya? Serem banget gilaa”. Steven
mulai kembali berenang dengan lancar dan baik, tiba-tiba “WAAAA” Steven teriak
dengan kencang karena kaget, dia merasa ada yang terlihat menarik kakinya saat
berenang dan tangan yang menariknya seperti tidak berbentuk. Dia pun pergi ke
tepi kolam dan naik ke permukaan, Steven merasa capek dan aneh, diapun pulang
kerumah.
Sesampainya dirumah Steven langsung duduk di sofa ruang keluarga.
Karena kelelahan setelah berenang Steven tertidur di sofa dan terlelap di dalam
dunia mimpi.
“Saaa..Duaar” Petir menggelegar disertai hujan yang sangat deras,
membuat Steven terbangun dari tidurnya, dia pun beranjak dari sofa dan
mengambil ponsel di ranselnya. Ternyata ada 2 pesan masuk dari Siera dan mama, keduanya
mengabarkan bahwa hari itu mereka akan pulang telat. Steven pun melemparkan
handphonenya ke sofa dan dia merasa kepanasan “Aduuh hujan gini panas banget ya
numpung gak ada orang gua buka baju aja dah” Steven mulai membuka pakaiannya
dan dia merasa ada yang aneh di badannya, tertulis kalimat seperti ‘Lihatlah Keluar’dan
ditulis menggunakan darah Steven pun sangat terkejut dan dia memberanikan diri
untuk melihat keluar rumah dengan keadaan ketakutan. Saat melihat keluar Steven
sangat terkejut hingga membuat dirinya terjatuh dia melihat Hujan Darah seluruh
halaman rumahnya ditutupi oleh darah.
Steven langsung menutup pintu rumah dan menguncinya kemudian dia
lari ke kamarnya dengan keadaan hati yang berdetak dengan kencang karena
ketakutan. ‘Ciiiit’ dia membuka pintu kamarnya tetapi setelah membuka pintu
kamarnya, Steven membeku melihat di hadapannya ada seorang wanita yang sudah dia lihat di kolam
berenang wanita yang memilik rambut panjang hitam bergelombang dan memakai
pakaian yang bercucuran darah serta membawa boneka. Wanita itu
pun berbicara sambil tertawa “Aku sudah
menunggumu selama bertahun-tahun” Wanita misterius itupun mendekati Steven dan memegang tubuh Steven
menggunakan tangannya yang sudah tak berbentuk, lalu kemudian..
“UWAAA TOLONG” Steven panik ketakutan. Lalu Steven sadar bahwa
kejadian tadi adalah sekedar mimpi belaka dan Steven pun beristighfar karena
ketakutan, setelah itu Steven memikirkan kejadian mimpi yang dialaminya tadi,
dia merasa bahwa pernah melihat wanita misterius itu di suatu tempat, Steven
terus mengingat kembali dan ankirnya dia pun ingat
2 tahun yang lalu Steven dan keluarganya kehilangan salah satu
bagian terpenting keluarga mereka yaitu Kakek Bayu, kakek Bayu adalah kakek
dari Steven dan Siera, kakek Bayu selalu menjaga mereka berdua dengan baik
tetapi pada suatu pagi tiba-tiba kakek Bayu jatuh sakit dan tidak sempat
tertolong nyawanya dan meninggal saat itu juga. Esoknya keluarga Steven mengantar
kakek Bayu ke tempat terakhirnya di ‘Pemakaman Islam Bandung’ setelah selesai
dikubur keluarga Steven pun beranjak pulang dalam keadaan masih sangat
bersedih. Mama,papa,dan Siera pergi menuju mobil terlebih dahulu, Steven pergi
belakangan karena ia ingin mengucapkan salam perpisahan untuk kakek, setelah
selesai Steven pun berabjak dari kuburan
kakenya dan pergi tetapi ia mulai merasa ada yang mengikutinya, ia pun
mencari dan melihat sekelilingnya setelah itu ternyata ada seorang anak yang
sebaya dengannya anak itu seorang perempuan dan memiliki ramut
bergelombang,panjang dan sangat hitam pekat. Anak perempuan itu pun lewat
dihadapan Steven sambil menunduk kebawah dan mengelus boneka yang sangat aneh
bentuknya. Steven pun tidak menanggapi anak tersebut dan langsung pergi menuju
mobil, setelah sampai mobil keluarga Steven pun pulang menuju ke rumah namun
saat mereka meninggalkan tempat pemakaman tersebut mobil Steven seperti
menabrak sesuatu dan menggilasnya tetapi Steven pun tidak mengetahui apa yang dilindas
oleh mobilnya dan langsung saja mereka pulang.
“Astagfirullahaladzim, jangan-jangan cewek yang tadi di mimpi gua
tuh anak yang waktu itu ketemu gua lagi, terus jangan-jangan mobil kita nabrak
dia. Waduh mati aja nih gua” Bergumam dalam hati dengan keadaan panik. Setelah
memikirkan hal yang tidak-tidak Steven pun pergi ke kamar mandi untuk mencuci
mukanya. “Sssss” Suara air dari wastafel mengucur dengan deras, tetapi beberapa
detik kemudian air itu berubah yang tadinya berwarna putih menjadi berwarna
merah dan kental, tangan dan wajah Steven pun menjadi merah karena memakai air
tersebut. “A..a..apaan nih?” Sambil melihat tangannya yang merah, “INI KAN
DARAH” nafasnya terengah-engah. Lalu Steven melihat ke kaca wastafel dan ia
sangat terkejut ketika melihat wanita
misterius yang ada di mimpinya sekarang ada di belakangnya, Steven
pun tidak bisa berbuat apa-apa tubuhnya seperti diikat oleh kawat yang sangat
kencang dan keras. Lalu
tangan wanita misterius itu pun memegang pundak Steven dengan kencang sampai
Steven merintih. “Kau akan kubawa ke tempat dimana kita hanya berdua dan akan
hanya ada kesengsaraan, seperti dulu kau melindas ku” Steven pun
hanya bisa terdiam menatap ke kaca yang
ada di depannya. “UWAAAA.. TOLONG!” Sebuah pisau menusuk perut Steven dari belakang dan Steven pun
terjatuh lemas di kamar mandi, lalu wanita misterius itu memegang Steven dan
menutup mata Steven dengan tangannya yang berlumuran darah. Dan semua pun
menjadi gelap.
Beberapa jam kemudian
“Assalamualaikum. Kaaak aku pulang” Siera masuk ke rumah
“Lah si kakak mana sih kok kagak ada? Tumben kagak jawab salam”
Bergumam
Lalu Siera pergi mencari Steven yang tidak ada di rumah, saat dia
mencari di lantai bawah Siera melihat sebuah boneka perempuan yang berlumuran
darah, tetapi karena tidak tau Siera mengambil boneka itu dan melihat-lihatnya
ternyata ada tulisan ‘Kuambil
Steven dan dia tidak akan pernah kembali’
“Astagfirullahaladzim kak Steven..” Siera terjatuh sambil menangis
memegang boneka tadi. Setelah itu ibu dan ayah pun pulang, mereka lalu melaporkannya
pada polisi untuk menyelidiki kasus kehilangan Steven.
5 tahun kemudian..
“Kak Siera kangen banget.” Menangis dikamarnya. Lalu ibu dan ayah
pun masuk ke kamarnya dan menenangkannya. Di meja belajar Siera terdapat boneka
perempuan yang dulu ditemukannya di kamar mandi sedang bersender ke jendela dan
menatap keluarganya dengan tersenyum seram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar