Selasa, 12 Januari 2016


Hai ini post pertama gua di blog. Makasih yang udah mau baca bisa comment lewat email ya.


Judul : Dia Akan Selalu Menunggu/Pembalasan Dendam Wanita Misterius
Tema : Horor,Persahabatan,Misteri
Alur : Maju dan Mundur/Campuran

Pada suatu sabtu pagi.
“Saaaaaaa...” Hujan turun sangat deras dengan angin kencang
“STEVEEEEN. Kapan mau bangunnya?! Cepat bangun sehabis itu langsung mandi dan turun ke ruang makan. Mama sudah masak, nanti makanannya keburu dingin.” Teriak seorang perempuan
“Iya ma.. sebentar, ini juga mau bangun” Dibalasnya teriakan itu
Ia pun beranjak dari kasurnya yang sangat nyaman itu. Dengan rambutnya yang acak-acakan dan pakaiannya pun yang masih hanya memakai kaus dan celana boxer. Ia pun mengambil handuk dan mandi. Setelah mandi dia menuju ruang makan untuk sarapan
“Kamu itu ya sudah SMA masih saja kesiangan kaya anak kecil” Mama mengomel
“Aku memang masih anak kecil ko ma, hehehe” Menjawabnya dengan ciuman di pipi si mama
“Halah kamu ini bisa aja, mama kan lagi ngomel malah dicium-cium. Sudah sana bangunkan adikmu itu suruh dia cepat turun dan langsung sarapan. Kalian kan ada kegiatan klub di sekolah, nanti malah telat” Mama kembali bicara
“Siap Nyonya” Steven menjawab
Steven pun pergi ke kamar adik perempuannya.
“Tok,tok,tok.. Heeh tuan putri bangun! Mama suruh sarapan tuh buruan! Udah jam 08.00. Jangan lupa ini Hari Sabtu, ada kegiatan klub”
Membuka pintu dengan muka panik “APAA? Udah jam 08.00? Aduuh mati aja Siera ka bisa dihukum aku sama pelatih nih”
“Makannya adikku.. Sadar dong udah tau pelatih Marching Bandnya Pak Sultan yang Killer banget itu, masih aja bangun siang, heran deh kakak. Ntar terpampang nama ‘Siera Jasmine Khairunnisa’ anak MB yang suka telat mulu” Steven mengejek.
“Aah kakak apaan sih” Menjawab dengan muka cemberut
Sehabis berbincang keluarga kecil itu pun makan dengan tenang ditemani cuaca yang hujan sangat lebat. Setelah sarapan mereka pun pergi meninggalkan rumah dengan mobilnya menuju ke Sekolahnya
Di dalam mobil
“Ma, papa kapan pulang?” Steven bertanya
“Oh papa pulangnya Insya Allah minggu depan. Papa masih ada dines di London, nanti mama kasih tau ke papa biar cepet pulang. Kalian berdua telfon papa aja, sekalian kalau mau minta oleh-oleh.” Mama menjawab
Sesampainya mereka di sekolah, Steven langsung memakirkan mobilnya lalu Steven dan Siera pamit kepada mamanya yang ingin berangkat kerja.
“Mama hati-hati ya bawa mobilnya” Teriak mereka berdua kompak
“Iya para malaikatku. Yang bener ya ikut klubnya,mama jalan dulu. Assalamualaikum” Mobil sang mama pun pergi meninggalkan parkiran sekolah.
Steven dan Siera pun masuk ke dalam sekolahnya. Di depan gerbang sekolah mereka terpampang tulisan yang sangat besar ‘Bandung International School’. Mereka berdua pun pisah ke tempat  yang berbeda. Siera menuju gedung SMP dan Steven menuju gedung SMA.
Sesampainya Steven di kelas XI-IPA
“Akhirnya sampe juga dikelas tercinta ini” Duduk dengan santainya
2 Pria dan 2 Perempuan yang sebaya dengan Steven datang
“Oy bro dateng juga lo akhirnya. Telat mulu lo” Salah satu dari mereka mengejek
“Tau sih bisa gila kali kita nungguin lu buat latihan paskibnya” Yang lainnya mengomel
Mereka adalah sahabat-sahabat Steven yang sangat setia, ada Zack,Myra,Harmonie,dan yang terakhir Luke. Kesetiaan mereka bermula pada awal masuk SD yang sama dan selanjutnya pun mereka berlima selalu masuk ke sekolah yang sama.
“Eh lu pada ya ngobrol mulu itu latihan udah mau mulai” Luke marah-marah
“Oh,Astagfirullah gua lupa. Mana gua belom ganti baju lagi” Steven panik
“Udah cepet ganti disini aja. Eh lu berdua mau liatin si Steven ganti baju?” Zack mengomel
“Ya kagaklah, emang kita lu Zack. Suka ngeliat hal-hal yang dilarang” Harmonie dan Myra menjawab kompak. Sehabis itu mereka berdua keluar
Setelah Steven ganti baju mereka berlima langsung berlari menuju ke lapangan untuk berlatih paskib, yang akan mengikuti lomba, kecuali Harmonie yang mengikuti klub Marching Band. Harmonie pun berpisah dari rombongan.
Sesampainya mereka di lapangan. Steven,Zack,Myra,dan Luke di marahi karena terlambat datang. Mereka berempat pun mendapat hukuman, setelah itu mereka pun latihan dengan baik di lapangan.
Sesudah latihan paskib mereka berempat duduk di kantin sekolah untuk istirahat. Saat sedang berbincang tiba-tiba dari kejauhan terdengar suara perempuan yang memanggil nama Steven.
“Steveeen” Terdengar suara memanggil tetapi seperti berbisik
“Hii apaan tuh? Kayak ada yang manggil nama gua” Merinding setengah mati
Tiba-tiba Myra bertanya “Heh Stev lu ngapa telat? Belum jawab pertanyaan kita nih lu. Biasanya lu datengnya tepat waktu dah”
“Iya tadi hujan deras banget dirumah gua” Stev menjawab
“Hah apaan? Apa kata dunia, hari ini cerah kagak ada hujan juga, gila lo ya?” Myra tertawa
“Hah masa sih? Seriusan tadi hujan gede banget dirumah gua. Tanya aja adek gua kalo kagak percaya” Steven membela dirinya
“Rabun kali mata lu. Hahaha” Myra,Zack,dan Luke menjawab kompak
Mereka bercanda dan mengobrol di kantin dengan sangat ceria. Jam sudah menunjukkan pukul 11.00 Itu berarti saatnya Steven untuk pergi ke kolam berenang untuk mengikuti les renang rutin. Steven pun sampai di kolam berenang dengan waktu 1,5 Jam. Sebelum berenang Steven Shalat Dzuhur terlebih dahulu. Steven pun pergi ke ruang ganti untuk berganti baju. Tetapi saat berganti baju Steven merasa ada yang aneh
“Steveeen”Suara itu pun terdengar kembali. Bisikan perempuan, Steven berbicara dalam hati “Kok ada suara cewe ya? Padahal gua sendirian dan juga kan ini kamar mandi cowo. Bodo amat ah!” Steven lalu berganti pakaian renangnya.
Steven pun keluar dari kamar mandi dalam keadaan masih merinding karena mendengar suara bisikan tadi. Sehabis itu steven menaruh barangnya di kursi dan mulai pemanasan. Saat pemanasan Steven menjadi pusat perhatian para Perempuan, karena Steven terkenal memiliki badan yang tinggi dan postur tubuh yang sangat ideal dan berotot, diapun menjadi idola dimanapun. Steven sudah biasa dilihatin oleh orang-orang, tetapi hari itu Steven merasa ada yang aneh, dia melihat ada seorang perempuan yang rambutnya bergelombang dan panjang sedang memerhatikan dirinya. Tetapi saat dilihat oleh perempuan itu Steven langsung merinding dan badannya lemas karena ketakutan. Namun Steven tetap melanjutkan renangnya.
Setelah berenang Steven pun istirahat sebentar untuk mengisi tenaga kembali. Steven melihat sekitar kolam berenang dan memerhatikan orang-orang, lalu Steven bergumam dalam hati “Cewe yang tadi mana? Kayaknya gua baru berenang sekitar 20 menit ko udah ilang ya? Serem banget gilaa”. Steven mulai kembali berenang dengan lancar dan baik, tiba-tiba “WAAAA” Steven teriak dengan kencang karena kaget, dia merasa ada yang terlihat menarik kakinya saat berenang dan tangan yang menariknya seperti tidak berbentuk. Dia pun pergi ke tepi kolam dan naik ke permukaan, Steven merasa capek dan aneh, diapun pulang kerumah.
Sesampainya dirumah Steven langsung duduk di sofa ruang keluarga. Karena kelelahan setelah berenang Steven tertidur di sofa dan terlelap di dalam dunia mimpi.
“Saaa..Duaar” Petir menggelegar disertai hujan yang sangat deras, membuat Steven terbangun dari tidurnya, dia pun beranjak dari sofa dan mengambil ponsel di ranselnya. Ternyata ada 2 pesan masuk dari Siera dan mama, keduanya mengabarkan bahwa hari itu mereka akan pulang telat. Steven pun melemparkan handphonenya ke sofa dan dia merasa kepanasan “Aduuh hujan gini panas banget ya numpung gak ada orang gua buka baju aja dah” Steven mulai membuka pakaiannya dan dia merasa ada yang aneh di badannya, tertulis kalimat seperti ‘Lihatlah Keluar’dan ditulis menggunakan darah Steven pun sangat terkejut dan dia memberanikan diri untuk melihat keluar rumah dengan keadaan ketakutan. Saat melihat keluar Steven sangat terkejut hingga membuat dirinya terjatuh dia melihat Hujan Darah seluruh halaman rumahnya ditutupi oleh darah.
Steven langsung menutup pintu rumah dan menguncinya kemudian dia lari ke kamarnya dengan keadaan hati yang berdetak dengan kencang karena ketakutan. ‘Ciiiit’ dia membuka pintu kamarnya tetapi setelah membuka pintu kamarnya, Steven membeku melihat di hadapannya ada seorang wanita yang sudah dia lihat di kolam berenang wanita yang memilik rambut panjang hitam bergelombang dan memakai pakaian yang bercucuran darah serta membawa boneka. Wanita itu pun berbicara sambil tertawa “Aku sudah menunggumu selama bertahun-tahun” Wanita misterius itupun mendekati Steven dan memegang tubuh Steven menggunakan tangannya yang sudah tak berbentuk, lalu kemudian..
“UWAAA TOLONG” Steven panik ketakutan. Lalu Steven sadar bahwa kejadian tadi adalah sekedar mimpi belaka dan Steven pun beristighfar karena ketakutan, setelah itu Steven memikirkan kejadian mimpi yang dialaminya tadi, dia merasa bahwa pernah melihat wanita misterius itu di suatu tempat, Steven terus mengingat kembali dan ankirnya dia pun ingat
2 tahun yang lalu Steven dan keluarganya kehilangan salah satu bagian terpenting keluarga mereka yaitu Kakek Bayu, kakek Bayu adalah kakek dari Steven dan Siera, kakek Bayu selalu menjaga mereka berdua dengan baik tetapi pada suatu pagi tiba-tiba kakek Bayu jatuh sakit dan tidak sempat tertolong nyawanya dan meninggal saat itu juga. Esoknya keluarga Steven mengantar kakek Bayu ke tempat terakhirnya di ‘Pemakaman Islam Bandung’ setelah selesai dikubur keluarga Steven pun beranjak pulang dalam keadaan masih sangat bersedih. Mama,papa,dan Siera pergi menuju mobil terlebih dahulu, Steven pergi belakangan karena ia ingin mengucapkan salam perpisahan untuk kakek, setelah selesai Steven pun berabjak dari kuburan  kakenya dan pergi tetapi ia mulai merasa ada yang mengikutinya, ia pun mencari dan melihat sekelilingnya setelah itu ternyata ada seorang anak yang sebaya dengannya anak itu seorang perempuan dan memiliki ramut bergelombang,panjang dan sangat hitam pekat. Anak perempuan itu pun lewat dihadapan Steven sambil menunduk kebawah dan mengelus boneka yang sangat aneh bentuknya. Steven pun tidak menanggapi anak tersebut dan langsung pergi menuju mobil, setelah sampai mobil keluarga Steven pun pulang menuju ke rumah namun saat mereka meninggalkan tempat pemakaman tersebut mobil Steven seperti menabrak sesuatu dan menggilasnya tetapi Steven pun tidak mengetahui apa yang dilindas oleh mobilnya dan langsung saja mereka pulang.
“Astagfirullahaladzim, jangan-jangan cewek yang tadi di mimpi gua tuh anak yang waktu itu ketemu gua lagi, terus jangan-jangan mobil kita nabrak dia. Waduh mati aja nih gua” Bergumam dalam hati dengan keadaan panik. Setelah memikirkan hal yang tidak-tidak Steven pun pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. “Sssss” Suara air dari wastafel mengucur dengan deras, tetapi beberapa detik kemudian air itu berubah yang tadinya berwarna putih menjadi berwarna merah dan kental, tangan dan wajah Steven pun menjadi merah karena memakai air tersebut. “A..a..apaan nih?” Sambil melihat tangannya yang merah, “INI KAN DARAH” nafasnya terengah-engah. Lalu Steven melihat ke kaca wastafel dan ia sangat terkejut ketika melihat wanita misterius yang ada di mimpinya sekarang ada di belakangnya, Steven pun tidak bisa berbuat apa-apa tubuhnya seperti diikat oleh kawat yang sangat kencang dan keras. Lalu tangan wanita misterius itu pun memegang pundak Steven dengan kencang sampai Steven merintih. “Kau akan kubawa ke tempat dimana kita hanya berdua dan akan hanya ada kesengsaraan, seperti dulu kau melindas ku” Steven pun hanya bisa terdiam  menatap ke kaca yang ada di depannya. “UWAAAA.. TOLONG!” Sebuah pisau menusuk perut Steven dari belakang dan Steven pun terjatuh lemas di kamar mandi, lalu wanita misterius itu memegang Steven dan menutup mata Steven dengan tangannya yang berlumuran darah. Dan semua pun menjadi gelap.
Beberapa jam kemudian
“Assalamualaikum. Kaaak aku pulang” Siera masuk ke rumah
“Lah si kakak mana sih kok kagak ada? Tumben kagak jawab salam” Bergumam
Lalu Siera pergi mencari Steven yang tidak ada di rumah, saat dia mencari di lantai bawah Siera melihat sebuah boneka perempuan yang berlumuran darah, tetapi karena tidak tau Siera mengambil boneka itu dan melihat-lihatnya ternyata ada tulisan ‘Kuambil Steven dan dia tidak akan pernah kembali’
“Astagfirullahaladzim kak Steven..” Siera terjatuh sambil menangis memegang boneka tadi. Setelah itu ibu dan ayah pun pulang, mereka lalu melaporkannya pada polisi untuk menyelidiki kasus kehilangan Steven.
5 tahun kemudian..


“Kak Siera kangen banget.” Menangis dikamarnya. Lalu ibu dan ayah pun masuk ke kamarnya dan menenangkannya. Di meja belajar Siera terdapat boneka perempuan yang dulu ditemukannya di kamar mandi sedang bersender ke jendela dan menatap keluarganya dengan tersenyum seram.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar